M.S.A
blue wings
Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!
Home
Room
Documents
Game
Music
Others
Programs
Videos
Enter
Owner
Facebook
Google +
Twitter
Exit
4. Mencari Alasan Bertahan
19.35
Diposting oleh Maryanah Siti Aminah
0 komentar
Mimpi hanyalah bunga tidur atau hanya angan semata yang diinginkan sehingga berwujud dalam sebuah mimpi. Namun mimpi juga bisa menjadi sebuah pertanda pada kehidupan nyata. Entah pertanda baik ataupun buruk. Entah apa yang terjadi dalam mimpi gadis penyuka mawar ini. Merry sapaannya. Saat ia membuka mata, ia berpikir sejenak. Ada rasa gundah di hatinya, karena ia bermimpi tentang seseorang yang sangat dirindukannya. Dan ia mengatakan "jika ada ketidaknyaman, ketidakmengertian maka cari sebuah alasan untukmu agar kamu bisa merasa nyaman"
Aih.... gara-gara mimpi itu, gadis penyuka mawar ini jadi sering bengong dikuliah. "Teh merry, kenapa?" Tanya dilah yang sedari tadi menemaninya kemana-mana.
"Gak apa-apa dilah. He...." seperti biasa menebar senyum tanda baik-baik saja.
Ketika berjalan di sekitaran depan kampus buat nyari minum, tapi tempat duduk sudah penuh dengan sekumpulan mahasiswa/i lainnya. Membuat mereka enggan untuk makan dan minum. Untungnya, tiba-tiba ada suara memanggil dari belakang.
"Teh merry....."
panggil yulinda keras.
Dan saat mendekat si choe langsung mukul pundak merry keras. "Di panggil daritadi ge....gak nengok-nengok" kesalnya terlampiaskan.
"Jiah udah tau buba.... pake panggil-panggil segala. Sms bae geh. 'Lihat belakang' kan romantis. Lah ini mah dah ketemu malah mukul. Sakit tau...." merry gak bisa bales hanya mengusap-usap bekas pukulan cewek tomboy barusan.
Maksud buba disini adalah budek banyak, kan biasanya budi yaitu budek dikit. So, akhirnya mereka memutuskan beli minum di plastik dan beberapa cemilan makanan ringan menuju pdk atas saran yulinda. Disana ada perempatan yang bundarannya ditanami pohon yang agak besar. Pohon itu bisa jadi naungan orang-orang dan ditambah ada tempat duduk melingkar. Adem banget deh. Ditambah suka ada penjual rujak buah yang mangkal. Meski cukup jauh untuk berjalan kaki. Tapi tidak mengapa asal dapat tempat nongkrong dengan nyaman.
"Bingung juga ya yul. Kalau jadi kamu." Ucap choe gadis bertahi lalat ini mulai pembicaraan ketika baru sampai tempat tujuan. Merry dan Dilah tentu saja berwajah tanda tanya. Tidak paham yang dimaksud choe. Tentu saja yulinda pun menceritakan kegundahan hatinya belakangan ini yang tampak sering melamun. Dan yang pertama diberitahu adalah choe. Gadis yang satu ini memang lihai mengurek-ngurek informasi dari temannya. Dan alangkah terkejutnya merry tapi dillah biasa ja. Kayaknya gadis polos ini gak paham. He....
"Bingung juga ya, milih pilihan orangtua atau pilihan sendiri. Gak pengalaman lah saya mah... nyerah" merry gak ngasih saran apa pun.
"Istiqoroh aja teh... biar diberi yang terbaik" ucap dilah bikin semua ternganga.
Ide bagus tuh. Memang segala sesuatunya harus bersandar sama Allah. Ingat selalu sang Maha pencipta. Merry dan Choe mangguk-mangguk sedang Yulinda mengiyakan.
"Mank gak repot ya, pacaran ma dua orang. TNI semua lagi"
ungkap gadis yang terbilang setia ini.
"Teh mer, yang paling bingung sih kalau lagi pulang jadwal ketemuannya bareng. Wah, ini kepala pusing banget dweh" ungkap yulinda bercerita.
Yap, yulinda punya dua pacar. Satu bernama Yanto dan satu bernama Hari. Yanto itu orang yang disukainya sedang Hari yang dijodohkan kedua orang tuanya. Hari temen sd yulinda. Nah, masalahnya tiba-tiba ibu yulinda bilang untuk ngejauhin yanto karena yanto gak baik dan harus fokus pada Hari. Akhirnya Yulinda bingung buat cari alasan supaya yanto gak main ke rumahnya.
"jujur aja yul. . ." kata choe pelan.
"iya jujur itu lebih baik" sambung merry memantapkan.
"aih, bukannya mendua itu gak baik. Kan kalau kita di duakan juga gak enak" pikir merry masih tak bisa diutarakan.
"Teh kok pacaran aja sampai dua orang. Apa gak apa-apa? Ntar kalo ketahuan gimana?" Celetuk dilah polos.
Choe dan merry saling natap sangat shock. Mereka khawatir Yulinda marah.
"He.... namanya juga lagi nyari yang terbaik dil" senyum yulinda sambil membereskan plastik bekas makan dan minum mereka hendak membuangnya ke tong sampah. Ia menghindar dan gak mau ditanya -tanya lagi masalah punya dua cowok Dan jawaban yulinda membuat lega semuanya.
Tiba-tiba Choe merangkul bahu merry, gadis yang dirangkul merasa ada hawa gak enak dan sedikit merinding. "Mer, hari ini ngemamun ja. Lagi ada masalah ma pacar ya. kamu pacarnya siapa?"
Choe Berusaha cari info lagi.
'Kyaaa....!' Jeritan hati merry benar. Merry yang tau, dan gak mau ngasih tau segera melepas rangkulan itu dan
bangkit dari duduknya melihat jam dengan kikuknya " wah bentar lagi masuk kuliah. Yuk lah!"
Tak lupa menarik tangan Dilah,
" teh merry ada apa?" Pertanyaan gadis ulumudin ini tak di jawab. Yang terdengar hanya teriakan choe.
"Ayolah kasih tau... kasih tau..." yang juga mengejar mereka, meninggalkan Yulinda di belakang.
"Oi... kok pada lari sieh.... tungguinnnn!!!' Sahut Yulinda dari kejauhan tapi enggan berlari karena sepatunya berhigh heel.
Di tempat makan bernama jepun, winda, ela dan nunung beranjak dari dalam ruangan hendak membayar tagihan pesanan makan tadi.
"setia banget ya kamu Win" ucap ela sambil merapikan kerudungnya depan cermin yang tepat dekat kasir.
"yoi donk. Jadi cewek mah harus setia"
"semoga jadi penantian yang tidak sia-sia" timpal nunung.
"Makasih ya nung. Kamu bener-bener baik"
"Aku juga baik kan win...." ucap ela mendekati.
Sepertinya Winda habis curhat tentang someonenya waktu SMA. Ya, winda memang selalu mendominasi pembicaraan. Jadi gak bakal sepi kalau bersama dia.
Yup, pas mau keluar. Tepat di depan jepun dari luar ada Dilah dan Merry yang setengah berlari sejenak terhenti. Pandangan mata dhilah dan merry melihatnya tapi winda dan yang lainnya belum sadar karena asyik mengobrol. tadinya hening sejenak hingga merry menyapa mereka.
"eh, winda. . ." sapa merry memulai pembicaraan tampak sedikit canggung.
"eh, big dan little angel Darimana? Tadi mau ngajak kesini. Kalian udah keluar duluan" sapa winda dengan julukan waktu di three angel.
"Ah tadi di perempatan pdk teh, soalnya depan kampus rame" yang menjawab hanya Dilah.
"Bukannya di kelas juga sibuk ma urusan kelompok nya" dalam hati merry.
"Tadi ang windnya sibuk jadi keluar duluan deh. Hehe...." ucap merry sambil mennjukkan giginya yang gak rata.
Choe sudah hampir mendekati mereka, "big dan little angel? Nama apaan tuh? Mer kamu big ya?" lirik choe tajam, padahal merry cemberut "cocok ya. . . Haha. . ."
sontak semua tertawa, soalnya merry langsung mukul pantat dan choe membalas. Dan terjadilah adu pantat disana. Ups salah adu pukul pantat haha.....
Dan akhirnya yulinda pun tiba. "Jahat euy... masa ditinggalin gitu ja"
"Choe tuh yang mulai duluan. Masa naksir ma saya" singgung merry dengan candaannya. Tentu saja itu membuat choe kesal dan pengen jitak dengan keras tuh kepala si merry.
Gak jadi adu pukul pantat lagi.
"Ye.... orang nanya pacarnya siapa. Dasar. Cari gara-gara" mulai ancang-ancang berlari karena si merry udah lari becir menjauh.
"Buat apa coba kalau nanya pacar kalau lagi gak suka? Wyyyeee...." ledek merry
dari kejauhan
. Mereka berdua udah berada jauh di depan dari gero
mbolan yang dibelakang. Asyik de
ngan saling melempar ejekan mereka.
"Teh merry sama teh choe, lucu...." itu ungkapan dari gadis mungil fadillah.
"Mereka cocok ya.... ha...." ungkap yulinda bermaksud meledek.
"Kayak anak kecil" sanggah winda.
"Bukannya yang kecil disini siapa ya?" Ledek ela yang bertubuh bongsor ini.
Winda melirik tajam, " ya yang badannya gede mah komen aja" sambil melempar senyum. Ela jadi sedikit bermuka mesem tapi menggemaskan. Dan Ela pun berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"ada apa di perempatan pdk?" tanya ela sambil mereka jalan.
"ya ampun la, pertnyaan yang gak berbobot" sela winda geleng.
"biarin" jawab ela singkat
"ada rujak buah, enak dan banyak daripada yang depan kampus" yulinda tetap menjawab. Dan ela ma nunung jadi pengen coba. Fadilah diam ja.
"dilah, tadi juga beli" tegur winda yang sama-sama kecil. Yang di balas dengan anggukan.
akhirnya jadwal mata kuliah sudah selesai semua. Semuanya bergegas pulang. Hari juga sudah semakin sore. Mentari sudah berwarna kemerahan. Seperti biasa, merry masjid dulu untuk masuk ke kamar kecilnya. Saat duduk di teras. Yulinda yang sedang menaiki motor memanggilnya.
"Ikut yuuk!"
" kemana? Dah sore. Mau pulang." Dipikirannya merry, gadis cideng ini mau ngajak main padahal mau ngajak ikut sampai by pass. Kan arah pulangnya sama.
"Ntar berhenti di by pass. Naik elf ke terminal kan?"
si merry baru ngeh, langsung aja dia duduk di belakang yulinda. Dan gadis di depannya langsung tancap gas.
"Nanti kapan-kapan main ya?" Pertanyaan itu di jawab dengan jauh atau enggak. "Deket kok. Belok kiri, lurus setelah lampu merah kedua."
"Oh ya boleh. Makasih ya.....Hati-hati"
Sepanjang perjalanan pulang, ia melamun saja. Entah apa yang ada dipikirannya. Saat ia menyandarkan kepala ke kaca. Ia melihat ke arah luar dengan jelas. Ia merasa melihat seseorang yang di kenalnya, mengendarai motor. Awalnya ia kira karena sedang memikirkannya jadi semua orang nampak mirip dengannya.
Tapi ini benar dia "Ehhh...." ia sadar itu adalah orang yang disayanginya yang selalu di sebut butterfly. Ia baru tau kalau memang sudah berada di daerahnya. Ia sampai menatap terus belakang. Karena motornya berlawanan arah dengan laju elf. Dan tampak motornya berhenti sejenak.
"Ah.... motornya berhenti. Apa aku turun saja. Memangnya ada kepentingan apa. Smsku waktu itu tidak di balas. lalu alasan apa yang harus kubuat saat nanti bertatapan dengannya. apa aku marah atau aku pura-pura tidak tahu. Aih....Aku berlebihan"
ia terduduk kembali dengan wajah lesu dan kesal.
Cowok itu baru pulang dari tanggerang. Mungkin hanya untuk beberapa hari saja. Ia tidak bisa datang untuk menemuinya ataupun cowok tersebut datang padanya. Karena ada alasan untuk bertindak demikian. Debaran jantung merry tak karuan, setiap melihat cowok tadi. Ia merasa jika setiap bermimpi tentang cowok tadi, maka ia akan bertemu dengannya. Pertanda apakah ini? Ini sangat aneh. Tapi, Mungkin dengan bertemunya tadi meski tanpa berpapasan bisa sedikit menghilangkan rasa rindunya. Sedikit.
"Alasan... alasan apa yang harus kutemukan.... bodoh. Kalau mau bicara. yang jelas. Temuin aku dan balas sms yang waktu itu. Dasar...." gundahnya dalam hati mengingat mimpi semalam. Sambil menduduk kesal menggenggam dua tangannya erat. Greget banget.
Di sisi lain, seketika sedang mengendarai motor. Dan elf yang ditumpangi merry melintas. Sang cowok merasa ada terpaan angin yang tak biasa menghampirinya. Hingga ia memberhentikan motornya. " perasaan ini... seperti wewangian bunga mawar. Mungkinkah?" Ia clengak-clinguk ke berbagai arah tapi tak menemukan jawaban dari prasangkanya. Akhirnya ia melaju kembali. "tidak mungkin. Huft... aku berlebihan"
***
Saat di kelas beberapa orang yang mengembalikan catatan mata kuliah gadis ciledug di berbagai hari yang berbeda mengetahui catatan di belakang buku merry bahwa ia ingin berhenti kuliah dan mereka memberi sedikit nasehat agar tidak memilih untuk berhenti karena pasti ada hal baik yang ditemui nanti. Tapi tentu saja gadiS tinggi ini mengelak.
"Ah itu hanya coretan tak berarti"
Lalu saat di telepon teman semasa SMAnya, yang sudah bekerja di jakarta mengatakan dia juga ingin kuliah sambil kerja. Sepertinya nanti dia ketinggalan dan bakal jadi adik kelasnya jika satu kampus.
'Tek' kata-kata itu kena ke hati merry. Dia sudah dikuliahkan oleh ayahnya susah-susah meski memang hubungan mereka tidak terlalu baik. Tapi gadis ini juga gak mau menyia-nyiakan uang yang telah dibayar ketika baru masuk dan biaya lainnya. Hanya dengan belajar dengan sungguh-sunguh mungkin bisa sedikit membalasnya.
Choe menemaninya mengobrol di depan masjid sepulang sekolah, sebenarnya merry tidak memulai pembicaraan mengenai yang kuliah siapa saja. Tapi choe lah yang memang suka ingin tau.
"Sama ya, aku juga hanya aku yang kuliah padahal aku punya kakak cowok tapi ia tidak kuliah. Kenapa kita yang perempuan di kuliahkan ya. Padahal kalau sudah nikah pasti kita berkutik dengan dapur. Apa kau juga berpijir begitu?" Tanyanya sambil melihat kearah gadis disebelahnya memang kena banget ke Permasalah merry saat ini.
Merry hanya menjawab singkat dengan kata 'ya'.
lalu ia mengalihkan lagi ke depan di mana banyak mahasiswa/ i yang berlalu lalang "tapi, karena sudah di sini jadi ya nikmatin aja. Daripada di rumah terus pasti si suruh nikah muda. Haha......" tawanya menderai.
Dipikiran merry, mungkin yang merasakan hal ini buka aku saja. Dan temannya yang satu ini juga mungkin merasa demikian. Ia mulai bangkit dari duduknya lalu menatap choe tepat di depannya, berdiri.
"Iya mending kalau ada calon suaminya. bisa langsung nikah. Gak merengut aja di rumah. BT kali ya gak ada kegiatan. Hehe..... makasih" Senyumnya mengembang tapi choe gak mengerti makasih buat apa. Tapi membalas senyum gadis di hadapannya.
"Kamu aneh"
"Banyak orang bilang begitu sih tapi kamu temannya orang aneh ini kan?"
“itu karena terpaksa juga. Haha....” tawa mereka pun berderai
"Besok kita ke pdk lagi yuk. Beli rujak buah" kata choe saat hendak naik ke boncengan kakaknya saat di jemput.
Sepertinya kali ini banyak orang yang selalu menantikannya di kampus. di dalam mobil elf, ia mengetik sms "sebenarnya aku tidak menemukan satu alasan saja tapi banyak alasan. Mungkin ada alasan lain untuk tidak bertahan tapi karena sudah setahun berjalan dan semuanya masih baik-baik saja maka jika ditambah 3 tahun lagi mungkin masih bisa. Meski itu cukup lama. Jadi saat wisuda nanti kamu harus datang karena aku sudah berjuang. Dan kita bisa tersenyum bersama lagi *^
▁
^*.
Pesan tersebut dikirim kepada butterfly dan tentu saja gagal dan tak kan pernah sampai. Tapi merry tak mengubrisnya sama sekali. Ia menatap keluar jendela mobil dimana jendelanya sedikit terbuka sehingga angin menerpa seuntai senyum tipisnya di bibirnya.
4. Mencari Alasan Bertahan
0 komentar:
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kunjungi juga link berikut!
BIMBEL GEMA "Genius Mandiri" Ciledug
M.A.G - Favorite Share
Kampus IAIN SNJ Cirebon
Lee Jong Seok
Saranghae Emesayap.....^_^
Total Tayangan Halaman
Rose Clock's
Categories
Documents
(51)
Game
(2)
Music
(10)
Others
(12)
Programs
(13)
Videos
(31)
Popular Posts
MATERI SOAL DAN JAWABAN MATA KULIAH SEJARAH PERADABAN ISLAM
Hadits Tarbawi, Pengertian Hadits Tarbawi dan Ruang Lingkupnya
Dear Boys subtitle indonesia "TAMAT"
Analisis Butir soal dengan menggunakan Iteman Versi 3.0
Free Download lagu Avril Lavigne - Ost Movie Onepiece Movie Z with lirik
Interpretasi hasil analisis ITEMAN
Free Download lagu Ost Zetsuen No Tempest plus Lirik Lagu
Dear Boys Subtitle Indonesia episode 2
Captain Tsubasa Episode 40 Subtitle Indonesia
Free Download IBM SPSS Statistics 19
Histats
0 komentar: