Al khawarizmi - IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Biografi AL-KHAWARIZMI:
Dalam pendidikan
telah dibuktikan bahwa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang
berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir
sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad(Iraq).
Saat itu Iraq adalah sebuah imperium dan kekuatan adidaya kayak Amerika
sekarang. Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan. Banyak pedagang dan
ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga dilakukan beliau.
Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah
Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk
mempelajari terjemahan manuskrip Sansekerta
dan Yunani. Gelar
beliau adalah Abū ‘Abdu llāh atau Abū
Ja’far.
Al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi
sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin
dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan
sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia
merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan
tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada
matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr,
satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang
tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata
Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa
Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit.
Sejarawan al-Tabari menamakan beliau
Muhammad bin Musa al-Khwārizmī al-Majousi al-Katarbali.
Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau berasal dari Qutrubbull, kota
kecil dekat Baghdad.
Tentang
Agama AL-KHAWARIZMI :
Sebutan lain untuk beliau diberikan oleh al-Ṭabarī,
“al-Majūsī,”
ini mengindikasikan ia adalah pengikut Zoroaster. Ini mungkin terjadi pada
orang yang berasal dari Iran. Tetapi, kemudian buku Al-Jabar beliau
menunujukkan beliau adalah seorang Muslim Ortodok, jadi sebutan Al-Tabari
ditujukan pada saat ia muda, ia beragama Majusi.
Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita
temukan sejarah singkat beliau, bersama dengan karya-karya
tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara
813-833. setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan
perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke
kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah
Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma’mun, tempat ia
belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip
Sanskerta dan Yunani.
PRIBADI
AL-KHAWARIZMI :
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam
maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa “pencapaian-pencapaian yang
tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini
Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkaa, “al-Khawarizmi
mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk
dunia sains”.
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan
oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain.
Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang
diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan
utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri
dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani yaitu ‘geo’ yang berarti
bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang
mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri
ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus
memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad
ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam
telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini
terutama pada abad ke9M.
Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya
Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster
ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul
‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun
820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.
AL-KHAWARIZMI SEBAGAI GURU ALJABAR DI EROPA :
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen
dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja
di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad.
Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan
astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India
pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam
berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali
memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau
pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang
begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Karya AL-KHAWARIZMI :
Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi,
astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif
dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni.
Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi
kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari
nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab
al-jabr wa’l-muqabala atau: “Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan
Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang
ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam
perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi
bahasa Latin.
Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi
Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus
pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur –Tengah. Buku
besar beliau yang lain, Kitab surat al-ard (“Pemandangan Bumi”;diterjemahkan
oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui
dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan
lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.
Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah
Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan
tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta
yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan
ditransfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada
kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan
sundial.
Buku I – Aljabar
Sebuah halaman dari Aljabar al-Khwārizmī al-Kitāb
al-mukhtaṣar
fī
ḥisāb
al-jabr wa-l-muqābala (Arab: الكتاب المختصر
في
حساب
الجبر
والمقابلة
Buku Rangkuman Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan) adalah buku
matematika yang ditulis tahun 830. Buku tersebut merangkum definisi aljabar.
Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin berjudul Liber algebrae et
almucabala oleh Robert of Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerard of
Cremona.
Metode beliau dalam menyelesaikan linear dan notasi
kuadrat dilakukan dengan meredusi notasi ke dalam
6 bentuk
standar (dimana b
dan c adalah angka positif)
Angka ekual kuadrat (ax2 = c)
Angka ekual akar (bx = c)
Kuadrat dan akar ekual (ax2 + bx = c)
Kuadrat dan angka akar ekual (ax2 + c = bx)
Akar dan angka kuadrat ekual (bx + c = ax2)
Kuadrat ekual akar (ax2 = bx)
Dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan
dua operasi aljabar (Arab: الجبر penyimpanan atau
melengkapkan) dan al-muqābala (menyeimbangkan). Aljabar adalah
proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan
menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x – 4×2
disederhanakan menjadi 5×2 = 40x. Al-muqābala
adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi.
Contohnya, x2+ 14 = x + 5 disederhanakan ke x2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan
dengan nama
Kitāb al-ǧabr
wa-l muqābala,
termasuk Abū
Ḥanīfa
al-Dīnawarī,
Abū
Kāmil
(Rasāla
fi al-ǧabr
wa-al muqābala),
Abū
Muḥammad
al-‘Adlī,
Abū
Yūsuf
al-Miṣṣīṣī,
Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn
al-Ṭūsī.
Buku Al-jabar dijadikan rujukan dan dipakai secara luas
diseluruh dunia (termasuk di Indonesia tentunya) dari mulai
dipublikasikan hingga
sekarang. Nah karena jasanya Al-Khawarizmi
dikenang dunia sebagai Bapak Aljabar.
Buku 2 – Dixit algorizmi
Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang
bertahan dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya.
Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga
menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya
dimulai dengan kata: Dixit algorizmi (“Seperti kata al-Khawārizmī”),
atau Algoritmi de numero Indorum (“al-Kahwārizmī
pada angka kesenian Hindu”), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerja
beliau oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama
Kitāb
al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb
al-Hind (“Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu”).
Buku 3 – Rekonstruksi Planetarium
Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb ṣūrat
al-Arḍ
(Bhs.Arab: كتاب
صورة
الأرض
“Buku Pemandangan Dunia” atau “Kenampakan Bumi” diterjemahkan oleh Geography),
yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus,
terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya
mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat
al-Arḍ,
yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya
tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap buku beliau
adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua
Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang
menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan
bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang
buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin,
tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht
merekonstruksi kembali peta tersebut
dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta
tersebut.
Buku yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan
kedalam bahasa Inggris. Buah pikir Khwarizmi di bidang geografi juga sangat
mengagumkan. Dia tidak hanya merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi
malah memperbaiki beberapa bagiannya. Tujuh puluh orang geografer pernah
bekerja dibawah kepemimpinan Al khwarizmi ketika membuat peta dunia pertama di
tahun 830. Ia dikisahkan pernah pula menjalin kerjasama dengan Khalifah Mamun Al-Rashid
ketika
menjalankan
proyek untuk mengetahui volume dan
lingkar bumi.
Buku 4 – Astronomi
Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zīj al-sindhind (Arab: زيج
“tabel astronomi”) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi
kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data
astrologial sebaik data yang diakui sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang,
tapi versi lain oleh astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī
(1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of
Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di
Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the
Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
Buku 5 – Kalender Yahudi
Al-Khawārizmī
juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla
fi istikhrāj
taʾrīkh
al-yahūd
“Petunjuk Penanggalan Yahudi”). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi,
hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishrī
dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era
Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan
Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī
dan Maimonides.
Karya lainnya :
v HISAB AL – JABR WA
AL- MUQABALAH
Al-Khawārizmī Telah mengajukan contoh-contoh persoalan
matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan
persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah
dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
v SISTEM NOMOR
Al-Khawārizmī telah memperkenalkan konsep sifat dan ia
penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat
Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga
sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam
geometri.
Beberapa manuskrip Arab di Berlin,
Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi pendekatan material yang
berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul
berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti
determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq
fī
kull balad) dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal
al-irtifā’).
Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan
perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari
bahasa Arab) juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t)
(buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku
sejarah) tapi 2 yang
terakhir
disebut
telah hilang.
Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah
diperkenalkan al-khawarizmi . Khawarizmi juga mengadopsi penggunaan angka nol,
dalam ilmu aritmetik dan sistem desimal Bidang astronomi juga membuat
al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq
[pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan,
pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].
Hanya satu kata yang bisa
kuucapkan....Luarrrr biasaa!! ilmuwan kita ini... semoga kita bisa mengambil
tauladan dan inspirasi dari seorang Al-Khawarizmi.
Referensi :
ü http://arifperdana.wordpress.com/2007/11/22/ilmuwan-muslim-penemu-konsep-algoritma/
0 komentar: